Perempuan yang mengatakan Perasaannya

Aku merasa senang saat itu, juga sedikit terkejut. waktu itu ada seorang perempuan cantik yang menyampaikan perasaannya melalui media chatting telegram. awalnya dia mengatakan kagum, kemudian aku menanyainya lebih dalam, dan akhirnya dia menyampaikan semuanya. jujur, pertama aku sempat bingung harus bersikap seperti apa, karna aku mengenal dia pun melalui grup chat dimana orang orang nya tidak semuanya berada pada daerah yang sama. namun aku sudah pernah menemuinya 2 kali. yang membuat aku bingung adalah, bagaimana bisa dia punya perasaan sedalam itu, baru bertemu 2 kali dan juga jarang chatting , sangat aneh kalau bisa menimbulkan perasaan, tapi aku sadar, dia seorang perempuan, mahkluk yang memang memiliki perasaan yang sensitif.
Akhirnya akupun mengambil sikap, karna tidak baik untuk membiarkannya lebih lama. aku menyampaikan tanggapanku kepadanya, 
  • pertama, aku menghargai perasaannya itu, aku paham sekali, saat perempuan berani mengatakan perasaannya, itu adalah hal yang luar biasa.
  • kedua , aku menyarankan kepadanya agar fokus terhadap kuliah dan kegiatan kegiatan positif lainnya, karna mungkin itu cuma sekedar perasaan yang lewat.
  • ketiga, aku sadar sebagai seorang laki laki, tidak baik menjalin hubungan dengan perempuan apabila belum bisa memberikan arah kemana hubungan tersebut akan dibawa, dan saat aku tanyai pun, dia juga tidak tahu harus kemana. oleh karna itu harapanku setelah menyampaikan semua ini, bisa membuat dia bertindak sebagaimana harusnya perempuan saat menyukai seseorang, yaitu berdo'a dan berharap kepada tuhan yang maha esa.
oleh karna itu aku memutuskan untuk tidak memberikannya harapan ataupun memberikannya respon yang akan membuat perasaannya semakin dalam. menurutku itu yang terbaik, dan harapanku waktu itu, adalah dia juga mengerti akan hal ini. tetapi sepertinya, dia tidak mengerti. saat mengobrol dengan nya via chating, aku menangkap adanya hal hal yang dia paksakan agar aku berada didalamnya. aku pun merespon nya dengan sikap biasa, aku tidak pernah membuat pembicaraan kepadanya, bukan hanya kepadanya, tetapi memang secara pribadi aku tidak pernah membuka pembicaran kepada perempuan apabila tidak ada kepentingan. bukan bermaksud apa apa, hanya saja ini adalah menurutku hal yang baik, karna saat laki laki dan perempuan terlibat pembicaraan satu sama lain, sangat memungkinkan untuk menimbulkan ketertarikan dll, dan aku menjaga diri dari hal tersebut.

sampai ketika suatu hari, dia datang ke daerah di sekitar tempat ku tinggal, karna dia memiliki acara keluarga saat itu. malamnya dia mengajak semua temannya untuk berkumpul dan makan bersama, termasuk aku didalamnya. aku tidak bisa hadir saat itu, karna ternyata, semua teman teman laki laki yang ku kenal berhalangan hadir, sehingga aku berpikir, sangat aneh dan tidak menyenangkan apabila aku datang dan menjadi satu satunya laki laki disana. dia kecewa dan sedih saat itu, dia menyampaikannya lewat chat, dan akupun menyampaikan alasanku kepadanya. dia menyampaikan keadaannya yang menangis beberapa jam. sejujurnya aku merasa bingung disini, aku tidak pernah memberikannya respon ataupun hal lain yang dapat memperdalam perasaannya, tetapi dia bisa sampai seperti itu, meskipun aku sudah menyampaikan alasan ku. aku sadar , mungkin dia berharap terlalu besar, dan tidak siap apabila harapan itu tidak terkabul. aku coba ajak dia ketemuan pada pagi hari nya, aku hanya ingin menyampaikan beberapa hal, namun dia menolaknya. aku cuma berdo'a, semoga dia bisa belajar dari kejadian itu, untuk tidak berharap kepada selain tuhan yang maha esa.

secara pribadi , aku memiliki komitmen , jangan sampai membuat 1 wanita pun menangis, sehingga aku sangat berhati hati dalam menjalin hubungan komunikasi dan pertemanan dengan seorang perempuan, tetapi dengan kejadian itu, sejujurnya aku bingung, bagaimana bisa aku, membuatnya menangis.

Gambar bersumber dari  http://www.socimage.net/user/negeriakhirat/1549997496/1214808929564297173_1549997496

Comments

Popular posts from this blog

Freelance atau kerja rutin

Lowongan Kerja