Kakek dan Nenek
Setelah hari raya idul fitri tahun 2017, saya dan keluarga dapat kabar kalau kakek ( adik dari nenek saya) sakit dan opname beberapa hari di rumah sakit jakarta. oleh karna itu direncanakan lah untuk berkunjung ke jakarta untuk menengok keadaan kakek. ada beberapa hal yang membuat saya pribadi berpikir dan kadang tertawa sendiri melihat tingkah laku dan perkataan dari kakek dan nenek saya ini. saya tinggal dengan nenek udah sangat lama sejak kecil , jadi meskipun beliau adalah seorang nenek saya memanggilnya dengan sebutan ibu.
saat tau kalau saya dan ibu (ini ibu saya yang asli bukan nenek yang saya panggil ibu tadi ya) mau pergi ke jakarta untuk menengok kakek saya yang sakit tadi, ada banyak sekali keluh kesah dari nenek yang disampaikan, yang secara tidak langsung seperti mengatakan "jangan pergi ke jakarta le" , contohnya beliau mengeluh tidak bisa menghidupkan TV apabila saya pergi, memang TV dirumah menggunakan TV kabel yang akhirnya menggunakan 2 remote untuk mengoperasikannya. dan setelah tau hal itu saya inisiatif untuk mengajari beliau untuk mengoperasikan TV tersebut, saya dituntut untuk telaten dan sabar dalam hal ini. dan juga menyampaikan agenda agenda yang akan diadakan dirumah, kebetulan waktu itu dekat sekali dengan arisan PKK yang akan di adakan dirumah, sehingga tidak mungkin jika nenek sendiri yang mempersiapkannya. namun saya tersenyum soal ini karna arisan masih 12 hari lagi, dan pergi ke jakarta hanya memakan waktu 4 hari. dan akhirnya saya inisiatif untuk berbicara kepada nenek kalau ini cuma sebentar dan nenek gak perlu khawatir soal hal hal yang menjadi pikirannya selama ini.
Tibalah hari keberangkatan menuju jakarta, memesan kereta ekonomi dan duduk selama 14 jam selama perjalanan. setelah tiba di stasiun , terlihat kakek dan bude yang sudah menunggu untuk menjemput saya dan ibu pada jam 2 malam. alhamdulillah kakek sudah baikan ternyata saat saya berkunjung, hanya saja harus tetap control rutin dan makan bubur selama rawat jalan ini. walaupun begitu beliau sudah mampu menyetir mobil sendiri, ya mungkin karna beliau dulunya seorang TNI sehingga fisik masih cukup kuat meskipun diusia 70 an. sampailah di rumah kakek pada jam setengah 4 pagi, rumah yang sederhana tidak terlalu besar namun sangat nyaman sekali, dan dari setiap arah rumah ini saya dapat melihat apartemen apartemen besar yang saling berdampingan.
kakek selama ini tinggal bersama pembantu dirumahnya dan kebetulan pembantu saat itu sedang cuti, bude yang menemani juga sebenarnya karna bertepatan dengan liburnya pekerjaan sehingga bisa mampir untuk sementara waktu mengurus kakek. saya lihat di meja makan banyak sekali obat obatan serta buku bacaan yang tebal sekali, yang biasanya dibaca kakek untuk mengisi waktu luangnya. saat saya tanya soal anak dan cucu, kakek berkata kalau anak dan cucu nya biasanya berkunjung saat sabtu dan minggu , tidak rutin namun sesekali saja dan kakek mengerti soal hal itu apalagi di kota jakarta.
kakek menyampaikan bahwa sebenarnya yang selalu dibutuhkan adalah teman untuk bicara, pernah sekali berkata "kalau saya sendirian dirumah ya paling kerjaan cuma melamun aja atau baca baca buku". saya berpikir kenapa anak anaknya tidak ada yang inisiatif untuk mengajak kakek tinggal bersama. namun saya tidak bisa berasumsi negatif dulu, karna pasti ada hal hal yang menjadi pertimbangan oleh anak anak kakek. saya cuma bisa mendo'akan supaya kakek sehat selalu dan bahagia.
Dari pengalaman berkunjung ke rumah kakek di jakarta, yang menjadi pikiran saya saat ini adalah bagaimana saat saya juga sudah tua nantinya, fisik yang melemah, sifat yang akan kembali menjadi ke kanak kanakan. apakah nanti anak anak saya bisa mengerti, hahaha. meskipun hal tersebut masih sangat lama dan belum tentu tau apakah bisa sampai pada saat itu, namun tetap saja menjadi pikiran. saya pribadi mencoba untuk bisa mengurus, memahami dan menemani nenek saya saat ini, mencoba sabar dan telaten terhadap sikap dan permintaannya (meskipun terkadang jengkel juga, maklum manusia) , dengan harapan supaya nantinya saya pun akan diperlakukan demikian oleh anak anak nantinya. saya juga paham dulu waktu kecil selain ibu , nenek juga ikut dalam mengasuh dan mendidik saya sampai besar.
"Bagaimanapun kondisinya Jangan pernah mengeluh terhadap orang tua, bahagiakan selalu orang tua kita , dan apabila terlontar sikap dan perkataan yang menyakiti , lebih baik segera meminta maaf".
Comments
Post a Comment